2 Penyebab Timbulnya Alergi Terhadap Air

Air adalah salah satu elemen utama di Bumi yang menjadi bagian tidak terpisahkan bagi seluruh manusia.

Air yang kita gunakan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi dan lainnya harus dalam keadaan bersih sehingga kita dapat terhindar dari penyakit yang disebabkan karena kualitas air buruk.

Sayangnya, ada sebagian orang yang justru harus berhati-hati ketika menggunakannyanya. Mereka lebih berhati -hati dikarenakan menderita alergi pada kulit saat menggunakan air.

Alergi air atau aquagenic urtikaria merupakan jenis reaksi alergi yang cukup langka terjadi, tetapi dapat terjadi pada siapa saja. Alergi ini menimbulkan reaksi berupa gatal-gatal dan ruam pada tubuh.

Reaksi alergi yang terjadi pada kulit ketika penderitanya bersentuhan langsung dengan air. Kondisi ini merupakan salah satu dari bentuk urtikaria dan penyebabnya masih belum diketahui dengan pasti.

Sebagian besar kasus yang terjadi secara tidak merata. Namun, ada beberapa laporan yang menunjukkan bahwa anggota keluarga penderita alergi air juga mengalami hal yang sama. Oleh sebab itu, hal ini yang membuat kasus alergi air terbilang cukup langka.

Penyebab Alergi Air

Kasus reaksi alergi air terbilang cukup langka dan banyak ahli yang percaya bahwa kondisi ini tidak diturunkan melalui genetika dalam keluarga.

Walaupun demikian, ada beberapa hal yang sangat mungkin memicu terjadinya reaksi alergi terhadap air.

Pertama, adanya senyawa kimia adiktif yang terkandung dalam air, seperti adanya senyawa klorin dalam air itu sehingga menyebabkan munculnya reaksi. Artinya, gejala alergi pada kulit yang muncul tidak terjadi akibat kontak langsung dengan air, melainkan reaksi itu muncul dikarenakan adanya kandungan zat kimia di dalamnya.

Kedua, ada kemungkinan kulit Anda mengeluarkan zat histamin ketika berinteraksi dengan air secara langsung. Akibatnya, ketika kulit bersentuhan langsung dengan air sistem imun akan melepaskan zat histamin sebagai respons untuk melawan zat yang dianggap berbahaya (alergen).

Pelepasan zat histamin ini kemudian memicu timbulnya gejala yang mirip dengan reaksi alergi, seperti ruam, gatal, dan perih pada kulit. Para peneliti sampai saat ini melakukan riset, mengapa reaksi antara air dengan partikel atau zat alami tubuh dapat menghasilkan racun dan menimbulkan reaksi alergi.

Klorin

Sebagian orang mungkin belum mengetahui fungsi dan bahaya klorin. Zat kimia satu ini memang sering digunakan untuk membasmi kuman dan sebagai penjernih air di kolam renang. Di sisi lain, klorin bisa berbahaya jika digunakan dengan tidak tepat.

Fungsi utama klorin adalah menghambat pertumbuhan serta membasmi bakteri dan berbagai jenis mikroba. Karena manfaat ini, klorin sering kali digunakan sebagai penjernih air minum dan kolam renang.

Selain memiliki banyak manfaat, klorin ternyata bisa berbahaya apabila tertelan, terhirup, atau terpapar kulit secara langsung, khususnya dalam jumlah besar.

Ada beberapa risiko gangguan kesehatan yang bisa muncul akibat paparan klorin, di antaranya:

Iritasi kulit
Risiko terjadinya iritasi kulit akibat klorin akan meningkat jika Anda terpapar klorin dalam jumlah besar, misalnya saat Anda berenang di kolam renang yang menggunakan klorin dengan kadar tinggi.

Reaksi alergi yang mungkin muncul adalah gatal dan kemerahan pada kulit. Terkadang, paparan klorin juga bisa menyebabkan kulit bersisik dan muncul ruam. Hal ini dikarenakan klorin mampu mengikis minyak alami pada kulit. Inilah alasan mengapa kulit terasa kering setelah berenang.

Iritasi mata
Paparan klorin bisa menyebabkan mata gatal dan kemerahan, pandangan kabur, serta sensasi perih pada mata. Oleh karena itu, segera bilas dengan air bersih saat mata terpapar klorin.

Anda juga dianjurkan untuk menggunakan kacamata renang saat berenang di kolam renang yang mengandung klorin.

Gangguan pernapasan
Paparan gas yang mengandung klorin dalam jumlah banyak bisa menyebabkan iritasi dan gangguan pada pernapasan. Kondisi ini dapat memicu terjadinya gejala sesak napas, hidung berair, nyeri dada, dan batuk. Paparan gas klorin juga bisa memicu kambuhnya gejala sesak napas pada penderita asma.

Namun, klorin tidak akan menyebabkan efek kesehatan yang berbahaya bila kandungannya sangat kecil, seperti dalam air minum. Sebuah studi menunjukkan, penambahan klorin dengan kadar rendah dalam air minum, justru memberikan perlindungan terhadap bakteri penyebab penyakit yang dapat ditularkan melalui air.

 

Demi menjaga kebersihan air untuk kebutuhan air sehari – hari, Anda harus lebih teliti dalam memilih sumber air yang akan digunakan. Anda juga bisa memproses air dengan proses filterasi sebelum digunakan, agar kebersihan air terjaga dan anda terhindar dari alergi.

Selain itu Kami menyediakan berbagai paket untuk pembuatan pabrik air minum dalam kemasan (amdk) dari paket yang standar sampai ke paket yang deluxe. Dengan berbagai sistem yang terintegrasi menjadi suatu produk air minum yang dapat bersaing di pasaran. kami menyediakan beberapa sistem yang terkini, antara lain: Paket Pabrik AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) Mini, Paket Pabrik AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) Kapasitas 2.000liter/jam, Mesin Packing Horizontal, Mesin Ozon Generator dan Mesin Oxygen Generator.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *