Kurangi Paparan BPA Dengan 5 Cara Ini

 

Bisphenol A atau lebih dikenal dengan BPA adalah zat kimia yang dipakai untuk membuat plastik. Zat ini juga ditemukan dalam lapisan kaleng makanan dan minuman.

Saat ini, produk utama yang mengandung senyawa Bisphenol A (BPA) adalah: produk dikemas dalam wadah plastik, makanan kaleng, kamar mandi dan peralatan mandi, produk kebersihan wanita, tanda terima printer thermal, CD dan DVD, elektronik rumah, lensa kacamata, peralatan olahraga dan tambalan gigi.

Namun, sebagai hasil dari keprihatinan dan upaya di atas, banyak produk yang mengandung BPA sudah mulai menggunakan senyawa bisphenol-S (BPS) atau bisphenol-F (BPF) sebagai pengganti senyawa ini.

Karena cukup banyak produk yang menggunakan BPA, akhirnya kita pun mejadi sering terpapar zat kimia yang mirip dengan hormon estrogen ini. Padahal, paparan BPA bisa mengganggu sistem hormonal.

Meski kandungan mirip hormon dalam BPA relatif lemah, tetapi para ahli mengingatkan bahaya zat ini bagi kesehatan. Karena itu ibu hamil dan ibu menyusui disarankan untuk mengurangi paparan BPA.

Saat ini, tes analitik dan analisis dilakukan di laboratorium yang dikembangkan untuk menentukan kompatibilitas senyawa Bisphenol A (BPA) dengan batas migrasi yang ditentukan.

Selain itu, untuk membuktikan bahwa bahan dan bahan yang diproduksi oleh perusahaan memenuhi persyaratan hukum terbaru, uji migrasi tertentu dilakukan dan banyak program uji, termasuk mengukur kandungan bahan kimia yang bersentuhan dengan bahan makanan, diimplementasikan. Sebagai hasil dari pengujian dan analisis ini, Sertifikat Gratis Bisfenol A (BPA) dikeluarkan untuk perusahaan yang memintanya.

Berikut 5 tips yang disarankan Food and Drug Administration untuk membatasi paparan BPA.

1. Perhatikan kode daur ulang pada wadah plastik
Di setiap produk plastik terdapat kode daur ulang yang disebut juga dengan kode identifikasi resin. Hindari wadah plastik yang memiliki kode 3 atau 7 karena umumnya dibuat dengan BPA.

2. Batasi mengkonsumsi makanan kaleng
Sekitar 200 tahun lalu kaleng dibuat untuk mengawetkan makanan dan mengurangi bobot wadah makanan sehingga lebih mudah dikirimkan ke tentara di tempat jauh. Meski penciptaan kaleng menakjubkan, namun sebenarnya kaleng menyimpan bahaya.

Dalam proses pembuatan kaleng yang disebut migration, BPA dalam lapisan kaleng bisa luntur dan masuk dalam makanan, terutama makanan cair seperti sup atau saus.

3. Pilih wadah nonplastik
Ada banyak alternatif pengganti wadah plastik, misalnya beling, keramik, kayu, perselen, atau stainles. Kebanyakan bahan-bahan tersebut aman jika dipanaskan dan tahan lama. Selain itu, mengganti produk plastik dengan wadah yang lebih tahan lama bisa menghemat biaya dan melindungi lingkungan.

4. Gunakan botol yang baru
Jangan gunakan botol plastik yang tergores. Jika botol plastik itu dibuat dengan BPA, goresan bisa menyebabkan pelepasan zat kimia ini. Selain itu goresan kecil juga bisa menjadi celah untuk bakteri berkembang biak.

5. Wadah plastik jangan dipanaskan
Jangan memanaskan atau merebus wadah plastik yang mengandung BPA. Zat kimia ini dapat mudah terlepas jika produk plastik terlalu panas. Hindari pula memasukkan wadah plastik polikarbonat ke dalam microwave.

 

Selain itu Kami menyediakan berbagai paket untuk pembuatan pabrik air minum dalam kemasan (amdk) dari paket yang standar sampai ke paket yang deluxe. Dengan berbagai sistem yang terintegrasi menjadi suatu produk air minum yang dapat bersaing di pasaran. kami menyediakan beberapa sistem yang terkini, antara lain: Paket Pabrik AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) Mini, Paket Pabrik AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) Kapasitas 2.000liter/jam, Mesin Packing Horizontal, Mesin Ozon Generator dan Mesin Oxygen Generator.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *