Sejarah Yang Hampir Hilang, Inilah Pelopor Air Minum Dalam Kemasan Sebelum AQUA

 

 

Sebagian besar tubuh manusia juga terdiri dari air, oleh sebab itu kebutuhan cairan tak boleh disepelekan. Air yang kita gunakan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi dan lainnya, harus dalam keadaan bersih. Sehingga tubuh dapat terhindar dari penyakit yang disebabkan karena kualitas air yang buruk.

Syarat utama dari sebuah air minum kemasan yang layak dan aman untuk di konsumsi dapat diketahui secara fisik, yaitu Tidak berbau, Tidak berwarna, dan Tidak berasa.

Saat ini sudah banyak sekali kita jumpai air minum kemasan yang ramai dijual di pasaran dengan berbagai merek.

Awal mula sejarah air mineral kemasan di Indonesia dicetuskan oleh Hendrik Freerk Tillema. Jauh sebelum Pak Tirto Utomo dengan produk minuman kemasannya yang kini merajai pasar produk minuman kemasan.

Hendrik Freerk Tillema merupakan pria berdarah Belanda. Hendrik Freerk Tillema meluncurkan produk air minum kemasan dengan nama Hygeia pada tahun 1870an. Kota Semarang dipilih menjadi tempat di mana air mineral kemasan pertama dibuat.

Prof. Hendrik Freerk Tillema merupakan seorang apoteker dan juga fotografer. Selain itu, Prof. Hendrik Freerk Tillema juga menjadi salah seorang innovator di bidang kimia pada masa Hindia-Belanda. Prof. Hendrik Freerk Tillema mempunyai jiwa sosial yang tinggi dan peduli pada kesehatan warga di kota Semarang.

Produk Hygeia sangat terkenal di masanya, merek dagang Hygeia diambil dari nama anak perempuan dari Asklepios, dewa Yunani pelindung kesehatan. Cap dagangnya yang berlambang kucing hitam dengan ekor yang melambai melompati huruf-huruf merk Hygeia. Hygeia sendiri selain memproduksi air mineral juga memproduksi air soda, atau yang biasa dikenal sebagai limun.

Sebagai perintis air minum kemasan di masa itu, Paberik Hygeia mempunyai alat-alat canggih untuk proses pengisian air ke dalam botol-botol kemasan. Di masanya, Paberik Hygeia melakukan semua proses produksi di atas conveyor. Hal tersebut menjadi sistem paling modern yang ada di Indonesia.

Conveyor melakukan proses pengangkutan botol air kemasan dari satu alat ke alat lainnya. Kecanggihan alat dan mesin yang dimiliki Paberik Hygeia juga terlihat dari proses mensterilkan botol-botol kemasannya. Barisan mesin bilas dengan berbagai fungsi dipakai untuk menjamin setiap botol yang akan diisi air berada dalam kondisi benar-benar bersih dan steril.

Namun sayangnya, dengan alasan ingin bisa hidup dan tinggal berdekatan dengan anaknya yang bersekolah di Belanda, pada tahun 1914, Paberik Hygeia pun ia jual.

Setelah 60 tahun berlalu, Tirto Utomo seorang pria yang memiliki nama Tionghoa Kwa Sien Biauw, mengikuti jejak Hendrik Freerk Tillema. Melalui perusahaannya, PT. Golden Mississippi, ia meluncurkan produk air mineral kemasan dengan merek dagang Aqua.

Kemudian barulah mulai bermunculan merek air mineral kemasan. Tetapi dari banyaknya merek air minum dalam kemasan, kandungan air mineral yang dimiliki dari setiap merek berbeda-beda rasanya. Ternyata, kandungan mineral dalam air yang membuat rasanya berbeda-beda. Selain kadar mineral, hal lain yang menjadi pembeda setiap merek adalah sumber air yang digunakan (mata air pegunungan atau sumber air yang dalam/ di bawah tanah).

Meskipun demikian, bisnis air mineral kemasan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Demikian artikel dari bosspacking tentang Sejarah Yang Hampir Hilang, Inilah Pelopor Air Minum Dalam Kemasan Sebelum AQUA, Selain itu Kami menyediakan berbagai paket untuk pembuatan pabrik air minum dalam kemasan (amdk) dari paket yang standar sampai ke paket yang deluxe. Dengan berbagai sistem yang terintegrasi menjadi suatu produk air minum yang dapat bersaing di pasaran. kami menyediakan beberapa sistem yang terkini, antara lain: Paket Pabrik AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) Mini, Paket Pabrik AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) Kapasitas 2.000liter/jam, Mesin Packing Horizontal, Mesin Ozon Generator dan Mesin Oxygen Generator.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *