Selama Pandemi Covid-19, berdampak positif pada omzet produsen AMDK


Selama pandemi Covid-19 bergulir, Indonesia Water Institute (IWI) menemukan adanya perubahan pola konsumsi dan sumber air bersih menggunakan air PAM, Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), dan sumber alternatif lainnya.

Indonesia Water Institute melakukan penelitian kepada 1.296 reponden tersebar di seluruh Indonesia untuk mengetahui perubahan pola konsumsi air bersih yang terjadi selama pandemi.

Firdaus Ali, Pendiri dan Pimpinan Indonesia Water Institute Indonesia menjelaskan dalam penelitian ini IWI juga merekam transisi pengguna air tanah ke AMDK dan air PAM selama pandemi.

Sebanyak 65% responden pengguna air tanah beralih menggunakan AMDK dan air perpipaan sebagai sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Adapun biaya yang dikeluarkan responden untuk kebutuhan air ini berkisar di antara Rp 300.000 hingga Rp 1 juta. Peningkatan pengeluaran kebutuhan air selama pandemi berkisar hingga lima kali lipat. Sebanyak 87% responden mengeluarkan biaya mencapai rata-rata 300.000 per bulan untuk AMDK.

Kemudian dari sisi sumber air minum, sebanyak 88% responden menggunakan air kemasan galon dan sisanya menggunakan air minum kemasan lainnya seperti dari AMDK botol dan gelas.

Adanya kebiasaan yang berubah ini, konsumsi AMDK meningkat. Sebanyak 80% responen menggunakan AMDK sebanyak 51 liter hingga 200 liter per bulan atau 1-10 galon/bulan

Ketua Umum Aspadin Rachmat Hidayat menjelaskan selama pandemi terjadi peningkatan konsumsi galon di rumah tangga. Tetapi mengalami juga penurunan konsumsi di perkantoran, hotel dan restauran.

“Secara akumulasi, konsumsi AMDK galon tumbuh sekitar 10% di masa pandemi, sedangkan kemasan kecil sekitar minus 20% dibandingkan kondisi normal,” jelasnya kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

Aspadin berharap konsumsi AMDK galon akan terus meningkat dan konsumsi kemasan kecil bisa bangkit seiring kembali geliat di masa kenormalan baru.

Tumbuhnya permintaan AMDK galon juga dirasakan oleh PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), perusahaan yang menjual AMDK merek Cleo.

Direktur Utama CLEO Belinda Tanoko membenarkan adanya kenaikan konsumsi AMDK di masa pandemi Covid-19. Belinda bilang, situasi ini menjadikan peningkatan konsumsi AMDK khususnya kemasan Galon yang luar biasa dan sangat dirasakan oleh Cleo.

“Omzet kemasan galon meningkat karena sebagian besar digunakan dikonsumsi di rumah tangga dan perkantoran,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (9/3).

Kendati tidak memerinci berapa kenaikan permintaan dan omzetnya, Belinda memaparkan, ada sejumlah sentimen positif yang meningkatkan permintaan.

Pertama, dengan semakin meningkatnya daya beli masyarakat kepedulian tentang kesehatan dan produk berkualitas meningkat sehingga dari masak air ke isi ulang lalu ke AMDK skala middle low kemudian berpindah ke AMDK Premium salah satunya produk Cleo.

“Selain itu, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai wilayah di Indonesia juga menjadikan banyak keluarga yang harus melakukan aktivitas dari rumah,” kata Belinda.

Belinda melihat prospek bisnis AMDK di sepanjang tahun ini akan meningkat luar biasa seiring banyak orang yang sadar dengan kesehatan dan memilih AMDK premium Cleo yang diklaim terbaik di kelasnya.

Namun, bukan berarti AMDK tidak menghadapi tantangan. Belinda menjelaskan pasar AMDK pada awal tahun dihadapkan dengan iklim alam ekstrem dengan intensitas curah hujan tinggi, kondisi ini dan banjir mengakibatkan kendala pada distribusi barang.

Selain itu, keputusan pemerintah daerah perihal larangan pembatasan kegiatan masyarakat berpengaruh pada penurunan permintaan pasar khususnya kemasan cup dan botol.

Maka dari itu, di sepanjang tahun ini, Belinda menegaskan CLEO akan terus melakukan inovasi produk dan mempertajam fokus pada wilayah produk Cleo yang belum merata.

Strateginya dengan melakukan terobosan ekspansi secara masif dengan membuka pabrik baru dan cabang pemasaran dan distribusi di seluruh wilayah Indonesia.

Produsen AMDK galon lainnya, Danone Indonesia enggan memberikan keterangan perihal penjualan. Yang terang, Danone Indonesia memastikan pasokan air minum terpenuhi di masa pandemi.

“AQUA akan terus memastikan pasokan air minum untuk pemenuhan hidrasi sehat konsumen yang sangat diperlukan di kala pandemi ini. Kami menyediakan aneka pilihan kemasan sesuai kebutuhan konsumen,” jelas Direktur Komunikasi Perusahaan Danone Indonesia, Arif Mujahidin kepada Kontan.co.id, Senin (15/3).

Arif mengatakan, seperti industri lainnya, Danone Indonesia berharap pandemi segera teratasi sehingga krisis kesehatan dan resesi ekonomi bisa berakhir dan iklim usaha kembali normal seperti sebelum pandemi.

Demikian artikel dari bosspacking tentang Selama Pandemi Covid-19, berdampak positif pada omzet produsen AMDK, Apapun bahan kertas yang dipakai untuk kemasan karton box, pastikan sesuai dengan tujuan, desain, dan jenis produk yang akan Anda kemas. Selain itu Kami menyediakan berbagai paket untuk pembuatan pabrik air minum dalam kemasan (amdk) dari paket yang standar sampai ke paket yang deluxe. Dengan berbagai sistem yang terintegrasi menjadi suatu produk air minum yang dapat bersaing di pasaran. kami menyediakan beberapa sistem yang terkini, antara lain: Paket Pabrik AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) Mini, Paket Pabrik AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) Kapasitas 2.000liter/jam, Mesin Packing Horizontal, Mesin Ozon Generator dan Mesin Oxygen Generator.

Sumber artikel dari industri.kontan.co.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *