Ketahui Resiko Bakteri Anaerob Pada Kemasan Vacuum Sealer

Kemasan memiliki fungsi untuk melindungi produk. Jenis dan teknik pengemasan sangat berpengaruh terhadap mutu dan kualitas makanan yang dikemas selama proses penyimpanan. Saat ini, berbagai metode pengemasan telah ditemukan. Salah satunya metode pengemasan menggunakan proses vacuum. 

Mesin vacuum sealer adalah mesin yang biasa digunakan dalam menunjang proses pengemasan suatu produk menjadi terjamin mutunya. Vacuum Sealer biasanya banyak digunakan untuk mengemas produk makanan agar lebih tahan lama.

Sebenarnya mesin vacuum sealer ini cara kerjanya cukup mudah yaitu dengan menghilangkan udara yang ada dalam kemasan lalu menyegelnya dengan cara sealer. Mesin tersebut mengemas produk sesuai bentuk produk tersebut. Bila dilihat hasil kemasannya mirip mesin thermal shrink.

Mesin ini bekerja otomatis menghilangkan oksigen yang terdapat didalam kemasan yang bertujuan guna memperpanjang masa simpan produk tersebut. Di samping itu keunggulan dari mesin vacuum sealer ialah untuk meminimalisir volume isi dari produk tersebut sendiri.

mesin vacuum sealer juga bermanfaat dalam menghambat perkembangan bakteri atau jamur dan menangkal terjadinya penguapan pada produk. Biasanya mesin vacuum sealer ini tidak sedikit digunakan untuk mengemas produk makanan diantaranya keripik, kopi, buah, sayur dan sebagainya.

Mesin Vacuum Sealer ini sangat berfungsi dalam industri kemasan produk makanan sebab tanpa proses pengemasan vacuum bakal kualitas produk makanan itu mulai dari rasa, bau dan tekstur. Alat pengemas vakum pun akan menangkal timbulnya sekian banyak  macam bakteri yang bakal tumbuh di dalam kemasan.

Dengan begitu bakteri tidak bakal dapat berkembang dalam produk kemasan vacuum. Itu artinya bilamana dalam kemasan tidak terdapat kadar oksigen maka akan menciptakan makanan yang berada didalam kemasan produk bakal tetap bersih, higienis, apik dan menciptakan makanan menjadi tahan lebih lama.

Produk yang menggunakan proses vakum dapat memperpanjang umur makanan menjadi lebih duratif sehingga mengurangi pembusukan makanan. Oleh karena itulah mesin Vacuum Sealer sangat dibutuhkan dalam menjaga kualitas produk makanan yang akan Anda jual. 

Saat Anda menggunakan mesin vacuum sealer untuk menyimpan makanan anda, maka makanan Anda akan terjaga kesegarannya dan rasanya lebih lama daripada menggunakan proses penyimpanan yang lain. Dengan menghilangkan semua udara dari kantong, makanan akan tetap terjaga baik tersebut dari tekstur, tampilan serta rasa. Menggunakan wadah kedap udara bakal sangat bermanfaat apabila kamu seringkali berbelanja dalam jumlah yang besar, hendak menghemat pengeluaran dalam berbelanja, serta hendak menjaga kesegaran makanan anda.

Produk makanan yang menggunakan proses vakum dalam pengemasan diharapkan memiliki masa simpan yang lebih panjang. Hal ini berdasarkan pemikiran bahwa pada proses pengemasan vakum tidak terdapat oksigen di dalam kemasan, sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri aerob. keuntungan lain dari proses pengemasan vakum adalah biaya investasi yang lebih terjangkau. Akan tetapi, produk pangan yang menggunakan proses pengemasan vacuum sealer akan mengalami kerusakan karena oksidasi. Hal ini akan terjadi pada produk pangan yang mengandung lemak dan pigmen warna, sehingga akan mengakibatkan makanan menjadi tengik ( Rancidity ) dan perubahan warna pada makanan tersebut.

Mesin Kemasan Vacuum Sealer sejatinya di gunakan untuk mengemas makanan dengan proses hampa udara, ketika kemasan menjadi hampa udara maka pertumbuhan mikroba aerob menjadi kecil bahkan hilang. Hanya saja hal tersebut tidak berlaku bagi mikroba anaerob terutama yang jenisnya Clostridium botulinum. Bakteri ini dapat tumbuh secara optimal pada Aw 0.91-0.95. Clostridium Botulinum perlu menjadi perhatian karena bahaya racun botulinum (neurotoksin) yang dihasilkannya. Ada  5 Kriteria jenis produk makanan yang apabila di vacuum akan menimbulkan resiko bahaya racun Botulin.

  1. produk makanan memiliki nilai aktivitas (Aw)> 0.85. Aktivitas air memiliki hubungan dengan pertumbuhan mikroorganisme dan 0.85 ialah Aw kritis bagi pertumbuhan C. botulinum.
  2. produk makanan memiliki pH lebih besar dari 4.5. Bahan pangan dengan pH>0.45 dan Aw>0.85 digolongkan sebagai makanan berasam rendah (low acid food) yang memiliki risiko terhadap kerusakan karena mikroba yang lebih tinggi dibandingkan makanan berasam tinggi (high acid food). Untuk produk pangan hewani (daging, telur, susu) dan sayur-sayuran umumnya tergolong sebagai pangan asam rendah.
  3. produk makanan tidak mengalami proses sterilisasi untuk membunuh mikroba pembusuk maupun spora mikroba pathogen setelah pengemasan.
  4. Produk makanan merupakan produk ready to eat yang siap dikonsumsi tanpa adanya proses atau perlakuan yang dapat menghancurkan racun botulin.
  5. Produk makanan disimpan dalam suhu ruang tanpa adanya pendinginan (refrigerasi). C. Botulinum tidak mampu tumbuh dan menghasilkan racun botulin dalam kondisi refrigerasi

 

Demikian artikel dari bosspacking tentang Ketahui Resiko Bakteri Anaerob Pada Kemasan Vacuum SealerApapun bahan kertas yang dipakai untuk kemasan karton box, pastikan sesuai dengan tujuan, desain, dan jenis produk yang akan Anda kemas. Selain itu Kami menyediakan berbagai paket untuk pembuatan pabrik air minum dalam kemasan (amdk) dari paket yang standar sampai ke paket yang deluxe. Dengan berbagai sistem yang terintegrasi menjadi suatu produk air minum yang dapat bersaing di pasaran. kami menyediakan beberapa sistem yang terkini, antara lain: Paket Pabrik AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) Mini, Paket Pabrik AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) Kapasitas 2.000liter/jam, Mesin Packing Horizontal, Mesin Ozon Generator dan Mesin Oxygen Generator.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *